Akibat Tegangan Tinggi Yang Sebabkan Kerusakan Pada Alat Elektronik Warga di Ogan Ilir Menuntut PLN
Jakarta - Puluhan warga Desa Seri Kembang III, Kecamatan Payaraman, Ogan Ilir,
Sumatera Selatan, mengeluhkan kerusakan alat elektronik dan bohlam lampu
akibat tegangan tinggi. Mereka menuntut PT Perusahaan Listrik Negara
(PLN) mengganti rugi kerusakan itu.
Kerusakan peralatan listrik warga terjadi pada Minggu (14/11) malam.
Sebelumnya listrik padam selama beberapa jam. Setelah listrik kembali
menyala, terjadi tegangan tinggi ditandai dengan lampu menyala lebih
terang dari biasanya dan langsung meledak.
Salah seorang warga, Sobri (60) menuturkan, dirinya mengalami kerugian
cukup besar akibat kejadian itu. Sebanyak lima bohlam dan satu unit
televisi miliknya rusak sehingga dia rugi sekitar Rp2 juta. "Hampir semua bohlam lampu di rumah saya rusak, yang paling besar kerugiannya televisi,"ungkap Sobri, Senin (15/11).
Dia mengatakan, kerusakan diawali dua bohlam lampu di ruang tengah dan
kamar meledak di waktu hampir bersamaan. Kemudian televisi yang sedang
menyala terbakar dan mengeluarkan asap putih.
"Baru pertama kali terjadi seperti ini, tadinya saya kira instalasi
rumah saya yang rusak, ternyata tetangga dan warga lainnya juga
mengalami kerusakan,"ujarnya. Hal yang sama diutarakan warga lain, Husni (60 ). Dia mengaku mengalami
kerugian cukup besar, yakni satu unit televisi dan dua bohlam.
Husni mengatakan puluhan tetangganya mengalami kejadian serupa. "Ada
puluhan orang yang kena, rata-rata bohlam lampu yang meledak, kabarnya
juga ada kulkas rusak sama tv juga rusak,"ujarnya.
Warga berharap PLN memberikan kompensasi atas kerugian tersebut, karena
tegangan tinggi diduga terjadi karena kelalaian perusahaan itu. PLN juga
diminta segera memperbaiki arus listrik agar kembali stabil dan
memaksimalkan layanan agar kejadian serupa tak terulang lagi.
"Arus listrik tidak mati, tapi sampai sekarang kami belum berani
menyalakan listrik. Sejak tadi malam MCB (mini circuit breaker) kami
turunkan, kami takut lebih berbahaya lagi kalau belum regular,"kata
dia.
Sementara itu, Manajer Komunikasi PLN S2JB Sendi Rudianto mengatakan,
pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk mengecek kerusakan yang
terjadi. Aliran listrik dipastikan akan kembali regular seperti biasa.
"Dari tim PLN infonya luncuran ke lokasi, sedang dicari tahu penyebabnya,"Kata dia. Terkait permintaan ganti rugi, Sendi menyebut pihaknya tidak dapat
bertanggung jawab atas kerugian yang dialami warga. Menurut dia, ganti
rugi baru diberikan ketika ada pemadaman yang dilakukan PLN.
"Kami tidak mengganti rugi kalau kejadiannya seperti itu, tidak ada
dalam aturan kami. Ganti rugi hanya bisa terjadi misalnya saat ada
pemadaman,"ujarnya.
Komentar
Posting Komentar