Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Memperingati 2 Tahun Tewasnya Randi-yusuf, Ribuan Mahasiswa Turun ke Jalan di Kendari

Jakarta - Ribuan Mahasiswa yang tergabung dari berbagi universitas di Kota Kendari turun ke jalan. Mereka menggelar aksi damai dalam rangka memperingati dua tahun tewasnya Yusuf Kardawi dan Randi, pada Senin (27/09). Yusuf-Randi merupakan dua mahasiswa di kendari yang tewas tertembak saat mengikuti aksi demonstrasi menolak RUU di Kantor DPRD Provinsi Sultra, pada Kamis 26 September 2019 silam. Aksi ini disebut mahasiswa sebagai peristiwa September Berdarah (Sedarah). Aksi demonstrasi yang digelar di tiga titik lokasi yang berbeda membuat sejumlah ruas jalan ditutup polisi. Berdasarkan pantauan jurnalis kendarinesia di lapangan, tiga tempat digelarnya aksi demonstrasi damai diantaranya, Tugu Kampus, Bundaran Container Anduonohu, dan markas besar Polda Sultra. Bahkan akses masuk ke areal gedung Polda Sultra ditutup menggunakan kawat berduri oleh polisi. Ratusan Personil dari Brimob Polda Sultra juga telah dikerahkan guna mengamankan jalannya aksi damai kali ini. Seperti dik

Belum Ada Tanda-tanda Menyerahkan Diri, Perburuan 4 DPO Anak Buah Ali Kalora Masih Dilanjutkan

Jakarta - Polisi belum dapati tanda-tanda menyerahkan diri empat anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) anak buah Ali Kalora. Walaupun imbauan telah diberikan petugas pasca baku tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok MIT. "Tetap kita imbau, tetapi belum ada tanda-tanda (menyerahkan diri),"kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto saat dihubungi wartawan, Senin (20/9/2021). Karena belum ada tanda menyerahkan diri, Satgas Madago Raya pun tetap melakukan pengejaran terhadap empat anggota yang tersisa yaitu, Askar pen name Jaid alias Pak Master, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang. "Sampai dengan saat ini petugas Mandago Raya masih terus melakukan perburuan 4 DPO teroris Poso yang tersisa di wilayah Poso, Parigi Moutong dan Sigi,"katanya. Selain itu, Didik juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan bantuan terhadap para DPO yang tersisa. Serta melaporkan

Tanggapan Polri Mengenai Hacker Asal China DIduga Meretas 10 Jaringan Internal Kementerian

Jakarta - Polri akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Koordinasi untuk mendalami kebenaran dugaan peretasan di 10 kementerian Indonesia oleh Mustang Panda Team, hacker asal China. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono belum menjelaskan detail sejauh mana sikapnya mengenai dugaan peretasan tersebut. "Dikoordinasikan ke kementerian tersebut,"ujar Argo di Jakarta, Senin (13/9/2021). Diketahui, hacker asal China diduga menembus jaringan internal kementerian dan lembaga Indonesia. Jumlahnya mencapai 10 kementerian dan lembaga. Penyusupan tersebut ditemukan oleh Insikt Team, divisi penelitian ancaman Videotaped Future. Dikutip dari laman The Document, Minggu (12/9/2021), penyusupan ini dikaitkan dengan kelompok yang disebut Mustang Panda. Mereka merupakan kelompok asal China yang memiliki kampanye spionase siber dengan menargetkan kawasan Asia Tenggara. Peneliti Insikt pertama kali menemukan kampanye ini, April 2021, ketika mere

Terduga Kasus Pelecahan Seksual di Kantor KPI Diperiksa Polisi

Jakarta - Sejumlah pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di kantor pusat di Jakarta yang menjadi terduga pelaku pelecehan seksual terhadap rekan sekantornya menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (6/9/2021). "Ya, sesuai rencana para terduga pelaku akan kami mintai keterangan hari ini,"kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Whardan, Senin, seperti dilaporkan  Wisnu tak merinci berapa orang terduga pelaku yang akan menjalani pemeriksaan hari ini. Namun, MS yang menjadi korban dalam kasus ini telah melaporkan lima orang rekan sekantornya yakni RM, FP, RT, E0 dan CL. Dalam laporannya, MS menceritakan bahwa pelecehan seksual itu dilakukan di ruang kerja di Kantor KPI Pusat pada 22 Oktober 2015. MS yang tengah bekerja tiba-tiba didatangi oleh para terlapor. Sebelum memeriksa para terlapor hari ini, Polres Jakpus sudah lebih dulu memeriksa sejumlah saksi. Kasus pelecehan seksual yang menimpa MS itu mencuat setelah ia menulis su